Shabu-Shabu Wonders

Kasus Penumpang TransJakarta Diteriaki 'Teroris' Berakhir Damai: Alasan Korban Memaafkan Pelaku

 

 

 

Kasus penyerangan terhadap seorang wanita penumpang TransJakarta yang diteriaki 'teroris' dan dipukul di Halte Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada 9 Juni 2025, kini telah mencapai penyelesaian damai. Korban, Sabina Lutfi, mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk memaafkan pelaku yang diketahui berusia lanjut dan mengalami masalah kesehatan.

 

 

 

Alasan Korban Memaafkan Pelaku

 

Dalam wawancara dengan detikNews, Sabina menjelaskan bahwa ia memutuskan untuk berdamai karena merasa iba terhadap kondisi pelaku yang sudah sepuh dan tidak memiliki keluarga. "Karena pelaku sudah sepuh dan kesehatannya juga buruk, ditambah dia tidak punya siapa-siapa (termasuk anak dan istri), aku memutuskan untuk damai karena jujur, aku nggak tega," ujar Sabina. Ia juga menambahkan bahwa pelaku telah menunjukkan penyesalan atas perbuatannya.

 

 

 

Tindakan Hukum dan Pembelajaran bagi Pelaku

 

Sabina menyatakan bahwa meskipun pelaku telah menyesali tindakannya, ia merasa bahwa pelaku sudah mendapatkan pelajaran dan efek jera. "Menurutku, kemarin dia sudah cukup menyesal dan paham dia nggak akan melakukan hal tersebut, ditambah dia juga sudah diblokir dari TransJakarta untuk ke depannya. Jadi, menurut aku, dia sudah mendapat pelajaran dan kapok," tambahnya.

 

 

 

Penutupan Kasus

 

Kasus ini kini telah ditutup, dengan korban mencabut laporan polisi atas dugaan penganiayaan ringan dan penghinaan ringan yang dilakukan oleh pelaku. Pihak kepolisian dan TransJakarta juga telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, termasuk pemblokiran pelaku dari layanan TransJakarta.

 

Sabina berharap agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, serta pentingnya saling menghormati dan memahami kondisi orang lain.

 

Dengan adanya penyelesaian damai ini, diharapkan dapat tercipta suasana yang lebih harmonis dan saling menghargai di masyarakat, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya toleransi dan empati terhadap sesama.