Perang Pecah: Israel Bombardir Rumah Pejabat Militer dan Politik Iran
Serangan Udara Israel: Operasi "Rising Lion"
Pada Jumat, 13 Juni 2025, ketegangan antara Israel dan Iran mencapai puncaknya dengan dimulainya konflik berskala besar. Israel melancarkan serangan udara besar-besaran yang menargetkan berbagai fasilitas militer dan nuklir Iran, termasuk situs pengayaan uranium di Natanz. Operasi ini, yang disebut "Rising Lion", bertujuan untuk mengatasi apa yang dianggap Israel sebagai ancaman mendesak dari program nuklir Iran, yang diklaim telah memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk 15 bom nuklir.
Target Serangan: Rumah Pejabat Iran
Serangan tersebut juga menargetkan rumah-rumah pejabat militer dan politik senior Iran di Teheran, khususnya di distrik Shahrak-e Mahallati, yang dikenal sebagai tempat tinggal para pejabat tinggi dan keluarga mereka. Iran melaporkan beberapa ledakan besar di ibu kota dan segera menutup wilayah udaranya, termasuk Bandara Imam Khomeini, yang membatalkan semua penerbangan.
Korban Tewas: Pejabat Tinggi Iran
Akibat serangan tersebut, sejumlah pejabat tinggi Iran, termasuk Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Jenderal Hossein Salami, serta ilmuwan nuklir Fereydoun Abbasi dan Mohammad Mehdi Tehranchi, dilaporkan tewas. Serangan ini memicu kecaman internasional dan meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah. Harga minyak melonjak lebih dari 7%, dan badan pengawas nuklir internasional, IAEA, mulai memantau tingkat radiasi di wilayah tersebut.
Reaksi Israel dan Amerika Serikat
Pemerintah Israel mengumumkan keadaan darurat nasional, sementara Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan kemungkinan serangan balasan dari Iran berupa rudal dan pesawat nirawak. Sementara itu, Amerika Serikat menyatakan tidak terlibat dalam operasi tersebut, meskipun beberapa anggota parlemen AS memberikan dukungan, sementara yang lain mengkritik langkah tersebut sebagai tindakan yang sembrono.
Dampak terhadap Stabilitas Kawasan
Situasi ini menandai eskalasi signifikan dalam konflik yang telah berlangsung lama antara kedua negara dan meningkatkan kekhawatiran akan dampak lebih lanjut terhadap stabilitas kawasan Timur Tengah.
